Perjalanan menuju Pusuk Pass sudah menjadi petualangan tersendiri. Dari Mataram, aku menyewa sepeda motor – pilihan yang sangat tepat untuk menjelajahi Lombok dengan bebasnya. Jalanan berkelok-kelok nan menantang, diapit oleh hijaunya perbukitan dan sesekali hamparan sawah yang menguning keemasan, membuat perjalanan terasa menyenangkan. Aroma khas pedesaan Lombok, campuran tanah basah dan sedikit harum bunga-bungaan, menyeruak di udara, menyegarkan dan membangkitkan semangat petualangan.
Semakin mendekati puncak, semakin terasa sensasi perjalanan yang menanjak. Namun, pemandangan yang terbentang di depan mata membayar tuntas rasa lelahku. Hamparan laut biru nan luas terhampar sejauh mata memandang, dihiasi pulau-pulau kecil yang tersebar bak permata. Angin sepoi-sepoi menerpa wajahku, membawa kesegaran yang luar biasa.

Dan akhirnya, sampailah aku di Pusuk Lestari. Begitu turun dari motor, aku langsung disambut oleh gerombolan monyet yang begitu ramah. Mereka berlarian kesana kemari, beberapa diantaranya dengan lincah memanjat pohon-pohon besar di sekitar. Awalnya aku sedikit ragu, tapi melihat para pengunjung lain berinteraksi dengan tenang, aku pun memberanikan diri.
Monyet-monyet di Pusuk Lestari memang terkenal ramah. Mereka tidak agresif dan tampak terbiasa dengan kehadiran manusia. Aku membawa beberapa pisang yang kupelajari sebelumnya merupakan cara yang baik untuk berinteraksi dengan mereka. Dengan hati-hati, aku mengulurkan pisang ke arah salah satu monyet. Ia meraihnya dengan lembut, lalu dengan cepat melahapnya. Rasanya luar biasa! Berinteraksi langsung dengan satwa liar seperti ini memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Aku bahkan berhasil mengabadikan beberapa foto bersama mereka. Namun, perlu diingat ya, kita harus tetap menjaga jarak dan tidak mengganggu mereka. Perhatikan juga barang bawaan kita agar tidak menjadi sasaran perhatian mereka yang usil.
Selain interaksi dengan monyet, Pusuk Pass juga menawarkan panorama alam yang luar biasa. Dari puncaknya, kita bisa menikmati pemandangan 360 derajat. Di satu sisi, terbentang lautan biru yang menawan. Di sisi lain, terlihat hamparan hijau perbukitan dan lembah yang begitu asri. Rasanya seperti berada di atas dunia. Aku menghabiskan waktu berjam-jam di sana, hanya duduk menikmati keindahan alam dan udara segar yang menyegarkan. Suara kicau burung dan semilir angin menjadi musik alam yang menenangkan.
Matahari mulai terbenam ketika aku memutuskan untuk turun. Cahaya jingga yang memantul di lautan menciptakan pemandangan yang begitu dramatis dan indah. Aku merasa beruntung bisa menyaksikan momen tersebut. Perjalanan pulang terasa lebih santai, dengan hati yang dipenuhi rasa syukur dan kenangan indah.
Pusuk Pass lebih dari sekadar tempat wisata. Ia adalah pengalaman. Pengalaman yang memadukan petualangan, interaksi dengan alam, dan kesempatan untuk lebih dekat dengan satwa liar. Jika kamu mencari tempat yang menawarkan keindahan alam dan pengalaman unik, Pusuk Pass adalah pilihan yang tepat. Jangan ragu untuk mengunjunginya dan rasakan sendiri keajaibannya.
Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) berdasarkan keyword pencarian:
Q: Apakah aman mengunjungi Pusuk Pass sendirian?
A: Secara umum, Pusuk Pass aman dikunjungi sendirian, terutama di siang hari. Namun, tetap waspada terhadap barang bawaan dan berhati-hati saat berinteraksi dengan monyet. Sebaiknya hindari mengunjungi tempat ini sendirian di malam hari.
Q: Bagaimana cara menuju Pusuk Pass dari Bandara Lombok?
A: Dari Bandara Lombok (LOP), kamu bisa menyewa kendaraan seperti sepeda motor atau mobil, atau menggunakan jasa transportasi online. Perjalanan memakan waktu sekitar 1-2 jam tergantung kondisi lalu lintas dan kendaraan yang digunakan. Sangat disarankan menggunakan kendaraan pribadi atau sewa karena akses jalannya yang berkelok-kelok.
Q: Apakah ada biaya masuk ke Pusuk Pass?
A: Ya, ada biaya masuk ke Pusuk Pass. Biayanya relatif terjangkau dan biasanya sudah termasuk biaya parkir. Namun, harga bisa berubah, jadi sebaiknya tanyakan langsung di lokasi.
Q: Apa yang harus dipersiapkan sebelum mengunjungi Pusuk Pass?
A: Siapkan pakaian yang nyaman dan sesuai dengan cuaca. Jangan lupa membawa sunblock, topi, dan kacamata hitam untuk melindungi diri dari sinar matahari. Bawa juga air minum yang cukup dan cemilan. Jika ingin berinteraksi dengan monyet, siapkan sedikit buah-buahan seperti pisang. Dan yang terpenting, pastikan kendaraanmu dalam kondisi prima jika kamu mengendarai sendiri.
Q: Apakah ada akomodasi di sekitar Pusuk Pass?
A: Di sekitar Pusuk Pass, terdapat beberapa penginapan, mulai dari homestay sederhana hingga hotel. Namun, pilihan akomodasi mungkin lebih banyak tersedia di daerah Senggigi atau Mataram yang berdekatan. Sebaiknya memesan penginapan terlebih dahulu, terutama jika kamu berkunjung pada musim liburan.
Semoga cerita dan informasi ini bermanfaat untuk merencanakan perjalananmu ke Pusuk Pass. Selamat berpetualang!