Air Terjun Durian Jekong Permata Tersembunyi Yang Wajib Kamu Kunjungi Di Lombok Timur
Air Terjun Durian Jekong Permata Tersembunyi Yang Wajib Kamu Kunjungi Di Lombok Timur
Aku Ameline, dan seperti biasa, aku kembali berbagi cerita tentang petualangan solo travelingku. Kali ini, aku ingin mengajak kalian semua untuk menyelami keindahan alam yang tersembunyi di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat: Air Terjun Durian Jekong. Sejujurnya, menemukan tempat ini adalah sebuah keberuntungan tak terduga, sebuah permata yang tersembunyi di balik rimbunnya hutan dan desiran sungai yang menawan.

Awalnya, aku hanya berencana menjelajahi pantai-pantai indah Lombok yang terkenal. Namun, rasa penasaran yang membuncah mendorongku untuk menggali lebih dalam, mencari destinasi yang lebih tersembunyi dan autentik. Setelah berhari-hari mencari informasi di internet – yang ternyata sangat minim tentang Air Terjun Durian Jekong – dan berbincang dengan penduduk lokal di sekitar Desa Jekong, akhirnya aku menemukan petunjuk menuju surga tersembunyi ini.

Perjalanan menuju Air Terjun Durian Jekong bukanlah perjalanan yang mudah. Aku menyewa sebuah sepeda motor, dan jalan menuju lokasi benar-benar menantang. Jalanan berbatu, terjal, dan berkelok-kelok, memacu adrenalin. Di beberapa titik, aku harus ekstra hati-hati karena jalannya cukup sempit dan hanya bisa dilewati oleh satu kendaraan. Namun, semua itu terbayar lunas ketika aku akhirnya sampai di lokasi. Bayangkan, setelah melewati perjalanan yang melelahkan, tiba-tiba aku disambut dengan pemandangan yang luar biasa menakjubkan.

Air Terjun Durian Jekong Permata Tersembunyi Yang Wajib Kamu Kunjungi Di Lombok Timur

Suara gemuruh air terjun sudah terdengar dari kejauhan, menandakan aku semakin dekat dengan tujuan. Udara sejuk dan segar langsung menyapa kulitku, membawa aroma tanah yang basah dan dedaunan hijau. Aku memarkir motor di sebuah area parkir sederhana yang telah disediakan warga sekitar, dan kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menyusuri jalur setapak yang telah dibuat.

Perjalanan kaki ini pun tak kalah menantang. Aku harus melewati jalan setapak yang sedikit licin karena tanah yang basah, melewati akar-akar pohon yang besar, dan menuruni beberapa anak tangga yang terbuat dari kayu dan batu. Tapi, sekali lagi, pemandangan di sepanjang perjalanan begitu mempesona. Hutan tropis yang masih sangat alami mengelilingiku, dengan aneka tumbuhan hijau yang rimbun dan suara burung-burung yang bernyanyi merdu. Aku merasa seperti berada di dunia lain, jauh dari hiruk pikuk perkotaan.

Dan akhirnya, aku sampai di sana. Air Terjun Durian Jekong berdiri dengan gagah di hadapanku. Airnya yang jernih jatuh dari ketinggian sekitar 20 meter, membentuk kolam yang cukup luas di bawahnya. Warna airnya begitu biru kehijauan, memantulkan cahaya matahari yang menembus dedaunan. Aku takjub dengan keindahannya. Rasanya semua lelahku terbayar tuntas.

Aku menghabiskan waktu berjam-jam di sana. Aku berenang di kolam air terjun yang menyegarkan, merasakan kesejukan airnya membasahi tubuhku. Aku duduk di bebatuan sambil menikmati keindahan alam sekitar, mendengarkan suara gemericik air dan kicauan burung. Aku merasa begitu damai dan tenang di tempat ini. Rasanya seperti semua beban dan pikiran negatifku terhapus begitu saja.

Yang membuatku semakin terkesan adalah keramahan penduduk sekitar. Mereka sangat welcome dan ramah terhadapku, seorang turis solo perempuan. Mereka menawarkan beberapa makanan dan minuman lokal, dan bersedia bercerita tentang sejarah dan legenda Air Terjun Durian Jekong. Dari mereka, aku mengetahui bahwa nama "Durian" diambil dari bentuk bebatuan di sekitar air terjun yang menyerupai buah durian. Sementara itu, "Jekong" adalah nama desa tempat air terjun ini berada.

Aku juga belajar banyak tentang bagaimana masyarakat sekitar menjaga kelestarian alam di tempat ini. Mereka berkomitmen untuk menjaga kebersihan dan keindahan Air Terjun Durian Jekong agar tetap terjaga keindahannya untuk generasi mendatang. Hal ini sungguh menginspirasiku.

Menjelang sore, aku pun pamit meninggalkan Air Terjun Durian Jekong. Perjalanan pulang terasa lebih ringan, meskipun kelelahan masih terasa. Di hatiku, terukir kenangan indah tentang keindahan alam yang luar biasa dan keramahan penduduk lokal. Air Terjun Durian Jekong bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga sebuah pengalaman spiritual yang tak terlupakan. Tempat ini adalah bukti nyata bahwa keindahan alam Indonesia masih banyak yang tersembunyi dan menunggu untuk dijelajahi.

Pertanyaan yang sering muncul di mesin pencari dan jawabannya:

  • Bagaimana cara menuju Air Terjun Durian Jekong? Untuk mencapai Air Terjun Durian Jekong, kamu perlu menuju Desa Jekong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Dari kota Selong, perjalanan bisa ditempuh dengan sepeda motor, sekitar 1-2 jam perjalanan, tergantung kondisi jalan. Jalan menuju air terjun cukup menantang, berupa jalan berbatu dan berkelok. Sangat disarankan untuk menggunakan kendaraan roda dua yang tangguh dan memiliki kondisi fisik yang prima. Sepeda motor matic kurang direkomendasikan.

  • Apakah ada penginapan di dekat Air Terjun Durian Jekong? Saat ini belum ada penginapan yang dibangun di dekat Air Terjun Durian Jekong. Kamu bisa mencari penginapan di kota Selong atau desa-desa terdekat. Menginap di kota Selong akan memberikan lebih banyak pilihan akomodasi.

  • Berapa biaya masuk ke Air Terjun Durian Jekong? Biaya masuk ke Air Terjun Durian Jekong relatif murah, bahkan mungkin gratis. Namun, ada baiknya memberikan sumbangan sukarela kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk apresiasi atas perawatan dan pemeliharaan lokasi wisata ini.

  • Apakah Air Terjun Durian Jekong aman untuk dikunjungi? Air Terjun Durian Jekong relatif aman untuk dikunjungi, namun tetap harus berhati-hati, terutama saat melewati jalur menuju air terjun yang cukup menantang. Selalu utamakan keselamatan dan gunakan alas kaki yang tepat. Hindari berenang di area yang arusnya deras.

  • Apa saja yang perlu dibawa saat mengunjungi Air Terjun Durian Jekong? Siapkan perlengkapan yang cukup seperti: pakaian ganti, handuk, alas kaki yang nyaman dan anti slip, sunblock, topi, dan air minum yang cukup. Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan momen indah di sana!

Aku berharap cerita petualanganku ini menginspirasi kalian untuk menjelajahi lebih banyak tempat tersembunyi di Indonesia. Mungkin, di suatu tempat yang terpencil, ada permata tersembunyi lain yang menunggu untuk ditemukan. Apakah kalian berani untuk mencarinya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *