Perjalanan menuju Air Terjun Mangku Sakti bukanlah perjalanan yang mudah. Dari bandara Lombok, aku naik ojek online menuju desa terdekat. Jalanannya cukup menantang, berkelok-kelok dan sebagian masih berupa jalan tanah. Namun, pemandangan sepanjang perjalanan sudah cukup membayar rasa lelah. Sawah menghijau terhampar luas, diselingi oleh perbukitan yang menawan. Sesekali, aku melihat penduduk lokal yang ramah melambaikan tangan. Suasana pedesaan yang tenang dan asri benar-benar membuatku merasa jauh dari hiruk pikuk kota.
Setelah menempuh perjalanan sekitar dua jam, akhirnya aku sampai di lokasi. Pandanganku langsung tertuju pada air terjun yang menawan. Airnya yang jernih jatuh dari ketinggian sekitar 25 meter, menciptakan suara gemuruh yang menenangkan. Namun, yang paling membuatku terpana adalah kolam tosca di bawahnya. Warna birunya yang intens, hampir seperti permata, sungguh luar biasa! Aku takjub melihat bagaimana alam mampu menciptakan keindahan yang begitu sempurna. Rasanya seperti sedang berada di sebuah lukisan.
Aku segera turun menuju kolam. Jalan setapak yang cukup terjal dan licin karena bebatuan membuatku harus ekstra hati-hati. Sepatu trekkingku menjadi penyelamat! Di beberapa titik, aku harus menggunakan tali yang sudah disediakan sebagai pegangan. Meskipun sedikit menantang, rasa lelahku terbayar lunas ketika aku akhirnya sampai di tepi kolam.
Airnya begitu sejuk dan menyegarkan. Aku tak kuasa menahan diri untuk menceburkan diri ke dalam kolam tosca yang memikat ini. Sensasi berenang di kolam dengan air sebening kristal dan warna yang luar biasa sungguh tak terlukiskan. Aku merasa seperti sedang berada di surga tersembunyi. Aku berenang sebentar, menikmati kesejukan air dan keindahan alam sekitar. Batu-batu besar di sekitar kolam juga menjadi tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikmati pemandangan.
Selain keindahan kolam tosca, aku juga terpesona dengan bebatuan di sekitar air terjun. Tekstur dan warnanya yang unik seakan menceritakan kisah panjang perjalanan waktu. Aku menghabiskan waktu cukup lama untuk sekedar mengagumi dan memotret keindahan bebatuan tersebut. Bayangan air terjun yang jatuh di bebatuan menciptakan efek visual yang menakjubkan. Cahaya matahari yang menembus dedaunan menambahkan sentuhan magis pada keseluruhan pemandangan.
Aku sendirian di sana, menikmati kedamaian dan keindahan alam. Suasana yang tenang dan sunyi membuatku bisa benar-benar terhubung dengan alam. Aku merasa begitu kecil dan tak berdaya di hadapan keindahan ciptaan Tuhan. Momen-momen seperti ini yang membuatku jatuh cinta pada traveling solo. Kebebasan untuk menikmati keindahan alam dengan caraku sendiri, tanpa terburu-buru dan tanpa gangguan, adalah hal yang tak ternilai harganya.
Setelah puas berenang dan berfoto, aku memutuskan untuk mencari tempat yang lebih tenang untuk makan siang. Aku membawa bekal makanan dan minuman dari rumah, jadi aku cukup berhemat. Aku menemukan sebuah tempat teduh di bawah pohon rindang, di dekat aliran sungai kecil yang mengalir dari air terjun. Di sana, aku menikmati makan siangku sambil menikmati suara gemericik air dan kicauan burung.
Sepanjang petualanganku di Air Terjun Mangku Sakti, aku bertemu dengan beberapa penduduk lokal yang ramah. Mereka menyambutku dengan hangat dan bersedia membantu jika aku membutuhkan sesuatu. Keramahan penduduk lokal ini menambah kesan positifku terhadap perjalanan ini. Mereka juga bercerita tentang legenda dan sejarah Air Terjun Mangku Sakti. Sayangnya, aku kurang memahami bahasa lokal, sehingga aku hanya bisa mendengarkan dengan seksama dan tersenyum simpul.
Sebelum kembali, aku berkeliling lagi di sekitar air terjun. Aku ingin mengabadikan setiap sudut keindahan yang ada. Aku tak ingin melewatkan satu momen pun. Matahari mulai terbenam, langit berubah warna menjadi jingga keemasan. Pemandangannya sungguh spektakuler! Aku benar-benar merasa beruntung bisa menyaksikan keindahan alam yang luar biasa ini.
Perjalanan pulang terasa lebih cepat karena aku dipenuhi dengan kenangan indah. Kelelahan fisik terbayar lunas dengan pengalaman tak terlupakan yang kurasakan. Air Terjun Mangku Sakti bukanlah sekedar tempat wisata biasa, tetapi sebuah pengalaman spiritual yang membuatku lebih dekat dengan alam dan diri sendiri.
Sekarang, mari kita jawab beberapa pertanyaan yang sering muncul di mesin pencari:
1. Bagaimana cara menuju Air Terjun Mangku Sakti?
Jawaban: Cara paling mudah adalah dengan menggunakan jasa ojek online dari bandara atau kota terdekat di Lombok Timur. Persiapkan diri untuk perjalanan yang cukup menantang karena jalannya berkelok dan sebagian masih berupa jalan tanah. Sangat disarankan untuk menggunakan kendaraan roda dua yang tangguh. Bisa juga menggunakan kendaraan pribadi, namun pastikan kendaraan Anda dalam kondisi prima.
2. Apakah ada biaya masuk ke Air Terjun Mangku Sakti?
Jawaban: Biasanya ada biaya masuk yang relatif terjangkau, namun bisa berubah sewaktu-waktu. Sebaiknya tanyakan kepada penduduk lokal atau pengemudi ojek online Anda untuk informasi terkini mengenai biaya masuk.
3. Apa yang perlu dipersiapkan untuk mengunjungi Air Terjun Mangku Sakti?
Jawaban: Siapkan pakaian renang, handuk, sepatu trekking yang nyaman dan anti slip, sunscreen, topi, dan perlengkapan mandi. Jangan lupa membawa bekal makanan dan minuman, serta uang tunai untuk biaya masuk dan tips kepada penduduk lokal yang mungkin membantu Anda.
4. Apakah Air Terjun Mangku Sakti aman untuk dikunjungi sendirian?
Jawaban: Secara umum, aman, tetapi tetap waspada dan berhati-hati, terutama saat menuruni jalan setapak yang cukup terjal dan licin. Beritahukan rencana perjalanan Anda kepada orang lain dan selalu perhatikan kondisi sekitar.
Apakah kamu tertarik untuk mengunjungi Air Terjun Mangku Sakti setelah membaca cerita petualanganku?