Mobil rental kecil yang saya sewa berjuang melewati jalan tanah yang berbatu dan menanjak. Kadang-kadang saya harus turun dan berjalan kaki, melewati hamparan hijau yang dihiasi bunga-bunga liar. Bau tanah basah setelah hujan dan aroma tumbuhan liar menciptakan aroma khas pedesaan yang menyegarkan. Saya benar-benar merasa terhubung dengan alam, jauh dari kebisingan kota dan rutinitas sehari-hari. Saat itu, saya mengerti, perjalanan menuju Bukit Tembotak bukanlah sekadar perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan batin.
Setelah kurang lebih dua jam perjalanan yang melelahkan namun menyenangkan, akhirnya saya sampai di puncak Bukit Tembotak. Dan… wah! Semua rasa lelah langsung sirna seketika. Pemandangan yang terhampar di depan mata sungguh luar biasa. Panorama 360 derajat yang menakjubkan membuat saya terpaku. Hamparan hijau sawah terasering yang membentang hingga ke kaki gunung, dihiasi dengan rumah-rumah penduduk yang tampak mungil dari ketinggian, menciptakan pemandangan yang begitu damai dan menenangkan. Di kejauhan, saya bisa melihat Gunung Rinjani yang gagah berdiri, seolah menjaga keindahan alam Lombok. Angin sepoi-sepoi membawa udara segar pegunungan, menyapa kulit dan membelai jiwa.

Saya menghabiskan waktu berjam-jam di puncak bukit itu. Saya duduk di atas batu besar, menikmati secangkir kopi hangat yang saya bawa dari desa terdekat, sambil merenungkan perjalanan hidup saya. Keheningan di Bukit Tembotak begitu sempurna, hanya diiringi suara kicau burung dan desiran angin. Ini adalah jenis ketenangan yang sulit ditemukan di tengah hiruk pikuk kehidupan modern. Saya merasa begitu kecil dan tak berarti di hadapan alam yang begitu luas dan megah, namun di saat yang sama, saya merasa begitu terhubung dengannya. Rasanya seperti semua beban dan pikiran negatif yang selama ini membebani pikiran saya, perlahan-lahan menghilang terbawa angin.
Di Bukit Tembotak, saya menemukan kedamaian yang selama ini saya cari. Saya bisa benar-benar melepaskan diri dari hiruk pikuk kehidupan dan fokus pada diri sendiri. Saya menghabiskan waktu dengan membaca buku, menulis jurnal, dan hanya sekadar menikmati keindahan alam di sekitar saya. Saya bahkan mencoba bermeditasi, merasakan energi positif yang terpancar dari alam sekitar. Rasanya seperti sedang berdialog langsung dengan alam, merasakan denyut nadi bumi.
Sore hari, saat matahari mulai terbenam, pemandangan di Bukit Tembotak semakin menakjubkan. Warna langit berubah menjadi gradasi oranye, merah, dan ungu yang begitu indah. Cahaya matahari yang perlahan menghilang, memberikan kesan magis pada pemandangan alam yang sudah luar biasa itu. Saya duduk di sana, terpesona oleh keindahan alam yang begitu sempurna. Rasanya seperti sedang berada di dalam lukisan alam yang hidup. Momen ini menjadi salah satu momen terindah dalam perjalanan solo traveling saya.
Perjalanan pulang terasa lebih ringan. Rasa lelah fisik terbayar lunas dengan ketenangan batin yang saya dapatkan. Saya membawa pulang kenangan indah dan foto-foto menakjubkan dari Bukit Tembotak. Lebih dari itu, saya membawa pulang sebuah pelajaran berharga tentang arti kedamaian dan keindahan alam yang sesungguhnya. Bukit Tembotak bukan hanya sekadar tempat wisata, tetapi juga tempat untuk merefleksikan diri dan menemukan kedamaian dalam jiwa.
Saya beruntung bisa menemukan tempat yang begitu istimewa ini. Namun, saya tahu, masih banyak tempat tersembunyi lainnya di Indonesia yang menunggu untuk dijelajahi. Perjalanan saya akan terus berlanjut.
Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) dan jawabannya:
1. Bagaimana cara menuju Bukit Tembotak?
Bukit Tembotak terletak di daerah pedesaan Lombok, cukup jauh dari pusat kota. Tidak ada angkutan umum yang langsung menuju lokasi. Cara terbaik untuk sampai ke sana adalah menyewa kendaraan roda dua atau roda empat, sebaiknya kendaraan yang tangguh karena medan menuju lokasi cukup menantang. Sebaiknya juga bertanya kepada penduduk setempat untuk mendapatkan petunjuk arah yang tepat, karena jalan menuju Bukit Tembotak belum terlalu terpetakan dengan baik.
2. Apakah ada fasilitas di Bukit Tembotak?
Fasilitas di Bukit Tembotak masih sangat terbatas. Tidak ada warung makan atau toko souvenir. Anda harus membawa bekal makanan dan minuman sendiri. Toilet juga belum tersedia, jadi pastikan Anda telah mempersiapkan diri sebelum berangkat.
3. Kapan waktu terbaik untuk mengunjungi Bukit Tembotak?
Waktu terbaik untuk mengunjungi Bukit Tembotak adalah selama musim kemarau (April-Oktober). Pada musim hujan, jalan menuju lokasi bisa menjadi licin dan sulit dilewati.
4. Apakah Bukit Tembotak aman untuk dikunjungi sendiri?
Secara umum, Bukit Tembotak aman untuk dikunjungi sendiri, terutama pada siang hari. Namun, tetap waspada dan berhati-hati, terutama jika Anda mengunjungi tempat ini sendirian. Beritahu seseorang tentang rencana perjalanan Anda dan perkirakan waktu kepulangan.
5. Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum mengunjungi Bukit Tembotak?
Sebelum mengunjungi Bukit Tembotak, pastikan Anda telah mempersiapkan beberapa hal, antara lain: kendaraan yang handal, bekal makanan dan minuman yang cukup, pakaian yang nyaman dan sesuai dengan kondisi medan, sepatu yang nyaman, obat-obatan pribadi, serta sunblock dan topi untuk melindungi diri dari sengatan matahari. Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan momen indah di sana!
Semoga informasi ini bermanfaat. Apakah Anda tertarik untuk mengunjungi Bukit Tembotak?