Perjalanan dimulai dari Senggigi, Lombok Barat. Setelah menyewa sebuah sepeda motor – cara terbaik untuk menjelajahi Lombok dengan leluasa – aku melaju menyusuri jalanan berkelok yang diapit oleh pemandangan sawah hijau subur dan perbukitan yang menawan. Udara sejuk khas pedesaan Lombok langsung menyambutku, mengusir rasa lelah perjalanan. Aroma tanah basah dan dedaunan hijau segar seakan menjadi terapi alami setelah perjalanan panjang.
Sekitar satu jam perjalanan, akhirnya sampailah aku di gerbang Taman Wisata Alam Gunung Tunak. Suasana langsung berubah. Suara riuh kendaraan terganti dengan kicauan burung dan desiran angin yang berbisik di antara pepohonan. Gerbang kayu yang sederhana menjadi pintu masuk menuju alam yang begitu luar biasa. Aku membayar tiket masuk, lalu melanjutkan perjalanan dengan motor, menyusuri jalan setapak yang semakin menanjak.

Pemandangan semakin menakjubkan. Dari ketinggian, aku bisa melihat hamparan biru Samudra Hindia yang luas membentang hingga ke cakrawala. Perairannya yang jernih tampak bermandikan cahaya matahari, menciptakan gradasi warna biru yang memikat. Di kejauhan, terlihat beberapa pulau kecil yang menambah keindahan panorama. Aku berhenti beberapa kali hanya untuk mengabadikan momen-momen indah ini dengan kamera. Tak ada satu pun yang bisa menggambarkan keindahannya selain dengan mata kepala sendiri.
Setelah melewati jalur pendakian yang cukup menantang (jangan khawatir, jalurnya masih cukup mudah diakses!), aku sampai di puncak Gunung Tunak. Dari sini, pemandangannya sungguh spektakuler! Seluruh pantai di sekitarnya terlihat seperti permata yang tersebar di atas hamparan biru. Pantai-pantai dengan pasir putih lembut dan air laut yang jernih tampak begitu menggoda.
Aku memilih untuk turun ke salah satu pantai tersembunyi yang terlihat paling menjanjikan. Perjalanan turun membutuhkan kehati-hatian ekstra, karena jalannya cukup terjal dan berbatu. Namun, semua rasa lelah terbayar lunas saat aku akhirnya sampai di pantai itu. Pantai yang masih perawan ini menawarkan keindahan yang luar biasa. Pasir putihnya begitu halus, seolah seperti bedak bayi. Air lautnya jernih sekali, hingga aku bisa melihat dasar laut dengan jelas. Terumbu karang yang berwarna-warni dan ikan-ikan kecil berenang bebas di antara bebatuan.
Aku menghabiskan waktu berjam-jam di pantai itu. Aku berenang, berjemur di bawah terik matahari, dan hanya menikmati kedamaian dan keindahan alam yang luar biasa. Rasanya seperti berada di surga terpencil yang hanya aku sendiri yang mengetahuinya. Aku bahkan menemukan sebuah gua kecil di dekat pantai, yang menambah misteri dan pesona tempat ini. Di dalam gua, aku menemukan beberapa lukisan dinding kuno, meskipun sayangnya aku tidak bisa mengidentifikasi maknanya.
Sore hari, aku memutuskan untuk kembali ke puncak Gunung Tunak untuk menyaksikan sunset. Pemandangan matahari terbenam di atas Samudra Hindia adalah sesuatu yang tak akan pernah bisa kulupakan. Warna-warna langit berubah begitu dramatis, dari jingga ke merah muda, lalu ungu dan akhirnya gelap. Rasanya begitu syahdu dan menenangkan.
Sepanjang perjalanan pulang, aku terus memikirkan pengalaman luar biasa yang baru saja kualami. Taman Wisata Alam Gunung Tunak bukan hanya sekadar tempat wisata biasa. Ini adalah tempat yang menawarkan kedamaian, keindahan alam yang masih perawan, dan pengalaman petualangan yang tak terlupakan. Bagi para solo traveler sepertiku, tempat ini adalah surga.
Keesokan harinya, aku kembali menjelajahi pantai-pantai lain di sekitar Gunung Tunak. Setiap pantai memiliki keunikan dan pesonanya masing-masing. Ada yang memiliki ombak yang cocok untuk surfing, ada yang tenang dan cocok untuk snorkeling, dan ada pula yang terpencil dan sunyi, sempurna untuk menikmati kesunyian dan keindahan alam.
Nah, bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk mengunjungi Taman Wisata Alam Gunung Tunak?
Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) dan jawabannya:
Q: Apakah Taman Wisata Alam Gunung Tunak aman untuk solo traveler perempuan?
A: Secara umum, Taman Wisata Alam Gunung Tunak aman untuk dikunjungi, termasuk bagi solo traveler perempuan. Namun, seperti halnya destinasi wisata lainnya, tetap penting untuk berhati-hati dan waspada terhadap lingkungan sekitar. Sebaiknya, Anda menginformasikan rencana perjalanan Anda kepada orang lain dan menghindari perjalanan sendirian di malam hari.
Q: Bagaimana cara menuju Taman Wisata Alam Gunung Tunak?
A: Anda bisa mencapai Taman Wisata Alam Gunung Tunak dengan menyewa kendaraan pribadi (motor atau mobil) dari kota-kota terdekat seperti Senggigi atau Mataram. Jalan menuju lokasi cukup menantang, terutama di beberapa bagian yang menanjak dan berkelok. Disarankan untuk menggunakan kendaraan yang sesuai dan memiliki keterampilan mengemudi yang baik.
Q: Apakah ada fasilitas akomodasi di dekat Taman Wisata Alam Gunung Tunak?
A: Fasilitas akomodasi di sekitar Taman Wisata Alam Gunung Tunak masih terbatas. Sebagian besar penginapan berada di kota-kota terdekat seperti Senggigi atau Malimbu. Anda bisa memilih untuk menginap di sana dan melakukan perjalanan harian ke Taman Wisata Alam Gunung Tunak.
Q: Apa saja aktivitas yang bisa dilakukan di Taman Wisata Alam Gunung Tunak?
A: Anda dapat melakukan berbagai aktivitas di Taman Wisata Alam Gunung Tunak, antara lain trekking, menikmati pemandangan alam, berjemur di pantai, berenang, snorkeling, dan surfing (di beberapa pantai tertentu). Jangan lupa untuk membawa perlengkapan yang dibutuhkan sesuai dengan aktivitas yang ingin Anda lakukan.
A: Biaya tiket masuk Taman Wisata Alam Gunung Tunak relatif terjangkau. Namun, sebaiknya Anda mengecek informasi terbaru mengenai harga tiket masuk sebelum berkunjung, karena harga bisa berubah sewaktu-waktu.
Semoga informasi ini bermanfaat! Sampai jumpa di petualangan selanjutnya!