Dalam dunia bisnis dan pelaporan keuangan, keberadaan auditor menjadi elemen penting untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, serta keandalan laporan keuangan. Melalui Jasa Audit yang dilakukan oleh profesional independen, auditor bertujuan untuk memperoleh keyakinan yang wajar bahwa laporan keuangan suatu entitas bebas dari salah saji material, baik karena kesalahan maupun kecurangan. Keyakinan yang wajar ini bukan berarti memberikan jaminan mutlak, tetapi merupakan tingkat keyakinan tinggi yang dapat dijadikan dasar bagi pengguna laporan keuangan dalam mengambil keputusan ekonomi.
Salah saji material dapat muncul dari berbagai faktor, termasuk kesalahan manusia, penerapan kebijakan akuntansi yang tidak tepat, hingga praktik kecurangan yang melibatkan kolusi atau manipulasi data. Karena itu, keberadaan auditor dari penyedia Jasa Akuntan Publik sangat penting untuk memastikan laporan keuangan disusun sesuai kerangka pelaporan yang berlaku.
Peran Auditor dalam Audit Sesuai ISA
Dalam melaksanakan audit berdasarkan International Standards on Auditing (ISA), auditor dituntut untuk menggunakan pertimbangan profesional serta mempertahankan sikap skeptis profesional. Sikap ini penting karena auditor perlu selalu waspada terhadap potensi salah saji, terutama yang disebabkan oleh kecurangan.
Beberapa tanggung jawab utama auditor meliputi:
1. Mengidentifikasi dan Menilai Risiko Salah Saji Material
Auditor harus menilai risiko salah saji material baik yang disebabkan oleh kesalahan maupun kecurangan. Risiko tidak terdeteksinya kecurangan lebih tinggi dibandingkan kesalahan karena tindakan kecurangan sering kali melibatkan manipulasi dokumen atau kolusi antar pihak internal maupun eksternal. Sebagai bagian dari Jasa Audit, auditor merancang prosedur pemeriksaan yang sesuai untuk menanggapi risiko tersebut dan mengumpulkan bukti audit yang cukup.
2. Memahami Pengendalian Internal
Auditor wajib memahami pengendalian internal entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat. Namun, auditor tidak memberikan opini mengenai efektivitas pengendalian internal, kecuali jika hal tersebut memang menjadi bagian dari penugasan tertentu.
3. Mengevaluasi Kebijakan Akuntansi dan Estimasi Manajemen
Auditor menilai apakah kebijakan akuntansi yang diterapkan entitas sudah sesuai dengan standar dan apakah estimasi yang dibuat manajemen wajar dan dapat dipertanggungjawabkan.
4. Menilai Asumsi Kelangsungan Usaha
Auditor juga bertanggung jawab menilai apakah manajemen menggunakan asumsi kelangsungan usaha secara tepat. Jika ditemukan ketidakpastian material yang dapat mengancam kemampuan entitas untuk terus beroperasi, auditor harus mengungkapkannya dalam laporan audit.
5. Menilai Penyajian Laporan Keuangan Secara Keseluruhan
Bagian dari pekerjaan Jasa Akuntan Publik adalah memastikan laporan keuangan disajikan secara wajar, tidak mengandung informasi yang menyesatkan, serta memenuhi prinsip relevansi, keandalan, dan keterbandingan.
Pendapat Auditor dalam Laporan Audit
Setelah menjalankan seluruh prosedur pemeriksaan, auditor menyimpulkan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai kerangka pelaporan keuangan dan memberikan pendapat, yaitu:
1. Pendapat Tanpa Modifikasian (Wajar Tanpa Pengecualian)
Diberikan jika laporan keuangan dianggap memberikan pandangan yang benar dan wajar tanpa salah saji material.
2. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian
Diberikan ketika terdapat salah saji material tetapi tidak bersifat menyeluruh (pervasif).
3. Pendapat Tidak Wajar
Diberikan ketika salah saji bersifat material dan pervasif sehingga laporan keuangan tidak dapat dipercaya.
4. Menolak Memberikan Pendapat (Disclaimer)
Terjadi jika auditor tidak memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat, sehingga tidak dapat membentuk opini.
Paragraf Penekanan Hal dan Hal Lain
Auditor dapat menambahkan paragraf penekanan hal untuk mengarahkan perhatian pengguna laporan keuangan pada informasi tertentu yang sangat penting. Selain itu, auditor juga dapat mengungkapkan “hal lain” yang relevan dengan pemahaman pembaca atas audit atau laporan keuangan.
Pemeriksaan Informasi Lain dalam Laporan Tahunan
Selain laporan keuangan, auditor juga membaca informasi lain yang tercantum dalam laporan tahunan, seperti laporan manajemen atau laporan tata kelola perusahaan. Jika terdapat ketidaksesuaian material antara informasi lain dengan laporan keuangan atau pengetahuan auditor, hal ini harus dilaporkan.
Untuk entitas dengan kepentingan publik, auditor wajib mengevaluasi penerapan prinsip good corporate governance dan memastikan pernyataan manajemen terkait kelangsungan usaha konsisten dengan informasi yang ada.
Penutup
Melalui Jasa Audit yang profesional dan independen, auditor berperan penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap laporan keuangan. Demikian pula, penyedia Jasa Akuntan Publik memastikan transparansi, akuntabilitas, dan integritas praktik akuntansi dalam suatu entitas. Dengan adanya proses audit yang ketat sesuai standar internasional, pengguna laporan keuangan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat berdasarkan informasi yang andal dan dapat dipercaya.
