Pengendalian Resistensi Antimikroba (AMR) telah menjadi fokus utama dalam upaya global untuk mempertahankan efektivitas antimikroba dalam pengobatan. Di Indonesia, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) memainkan peran penting dalam mendukung inisiatif ini.
Peran Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA)
Pada tahun 2021, Menteri Kesehatan Republik Indonesia melalui Keputusan Nomor HK.01.07/MENKES/6460/2021 membentuk KPRA. Komite ini memiliki tanggung jawab utama:
Strategi dan Rencana Aksi: Menyusun rencana strategis dan aksi Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) untuk memandu langkah-langkah konkret.
Rekomendasi Kebijakan: Memberikan rekomendasi kepada Kementerian Kesehatan terkait implementasi PPRA di fasilitas kesehatan dan masyarakat umum.
Pendidikan dan Pelatihan: Meningkatkan pemahaman Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kesehatan tentang pentingnya pengendalian resistensi antimikroba.
Pengembangan Program: Mengusulkan program pengembangan, penelitian, dan surveilans untuk meningkatkan efektivitas pengendalian resistensi antimikroba.
Strategi Efektif dalam Mencegah Resistensi Antimikroba
Pencegahan resistensi antimikroba memerlukan pendekatan yang terkoordinasi dan terarah. Beberapa strategi kunci meliputi:
Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana: Mengedukasi masyarakat dan praktisi kesehatan tentang pentingnya penggunaan antibiotik hanya berdasarkan resep dokter.
Pengembangan Kebijakan: PAFI berperan aktif dalam mengembangkan kebijakan dan program-program yang mendukung pengendalian resistensi antimikroba di tingkat nasional dan lokal.
Edukasi Masyarakat: Mengedukasi masyarakat tentang risiko resistensi antimikroba dan pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan yang diresepkan.
Peran Strategis PAFI dalam Mengatasi Resistensi Antimikroba
PAFI tidak hanya menjadi pelaksana program, tetapi juga:
Advokasi Kebijakan: Berpartisipasi dalam pengembangan kebijakan dan advokasi untuk penggunaan antibiotik yang bijaksana.
Edukasi dan Pelatihan: Melakukan pelatihan dan edukasi bagi anggota dan masyarakat umum tentang penggunaan yang benar dan pengendalian resistensi antimikroba.
Kolaborasi dan Jaringan: Membangun kerjasama dengan stakeholder terkait untuk meningkatkan efektivitas program pengendalian resistensi antimikroba.
PAFI berada di garis depan dalam menghadapi tantangan global resistensi antimikroba. Dengan dukungan KPRA dan komitmen untuk edukasi dan pengembangan kebijakan, PAFI memiliki peran krusial dalam menjaga efektivitas antimikroba untuk masa depan yang lebih sehat. Info lengkap PAFI cek di https://pafikotaparitmalintang.org/